Sabtu, 13 Mei 2023

In Memoriam Pak Un

Almarhum Bapak Cornelius Untoro, ato yang akrab kita panggil Pak Un, adalah guru olahraga sekaligus pembina pramuka di SMP Negeri 1 Yogyakarta. Beliau berpulang hari Selasa kemarin, 9 Mei 2023, semoga Alm mendapat tempat yang indah disisiNya, aamiin..


Banyak kenangan kami para anak didiknya di SMP 1, khususnya Angkatan 86. Beliau terkenal sangat disiplin, tegas bahkan kadang terkesan galak, meski kadang ada ndagelnya (lucunya) juga, hehe..


Yang masih kuingat sampai dengan sekarang adalah saat pelajaran olahraga, pasti kita semua disuruh lari dulu keliling lapangan bola yang ada di tengah sekolahan 10x. Harus lari bok, kalo ketahuan jalan, nanti malah diulang hitungannya mulai dari 1 lagi, hadeh..


Itu baru lapangan bola sekolah, gak standard. Kalo pas ujian ato ambil nilai, harus lari 10x keliling Lapangan Pancasila (sekarang Grha Sabha Pramana/GSP, UGM), jalan kaki dari sekolahan sampai kesana. Lebih capek, lebih modiar. Tapi khusus yang ikut eskul renang (gak wajib sih), cukup ambil nilai renang aja, gak perlu lari. Yawdah, aku ikut renang ajala. Cukup renang bolak-balik di kolam renang Colombo, ato "énggak" 3mnt (énggak itu gaya mengapung, bahasa Jawa). Nilainya beda sih, tapi udah dapat nilai 7 kok, lumayan, dahlah itu aja, daripada modiar, hehe..


Ada cerita lucu saat eskul renang ini. Saat itu masih ada kolam renang Colombo di Jogja (sekarang jadi Prime Plaza Hotel Jogja, gejayan). Kolam renang terbesar, terdalam waktu itu dan masih dikuras seminggu sekali. Karena kita cuma bayar 3rb/bulan kalo gak salah, jadi berenang saat hari Rabu, hari terakhir kolam mau dikuras. Yaa, agak-agak kotor gitu deh. Tapi namanya anak SMP ya cuek aja. 


Nah saat itu, masih pelajaran énggak, di kolam 3m, kolam paling dalam. Alm Pak Un ini dengan semangat kasih arahan dari atas kolam sambil melihat anak-anak yang lagi latihan. Tiba-tiba Beliau nunjuk ke bawah sambil teriak-teriak, "Eeh itu, ituuu". "Apa paakkk?", kita serempak nanya karena gak mudeng (gak ngerti). Pak Un masih teriak, "Itu, ituuu". Terakhir Beliau akhirnya bilang, "Untukuuu (gigikuuu)..". Oalah, rupanya gigi palsu Pak Un jatuh saat kasih arahan tadi, karna sangking semangatnya mungkin. Kolam renangnya dalamnya 3m loh, kita gada yang berani nyelamlah. Akhirnya anak-anak malah pada ketawa, liat gigi palsu Pak Un perlahan melayang tenggelam, dan momen langka liat Pak Un ompong! Singkat cerita, keesokan harinya dapat khabar, gigi palsu Beliau sudah ketemu. Ternyata ditungguin sampai kolam renang dikuras, hehe..


Sungguh, Beliau guru yang sangat fenomenal. Terkenal akan kegalakannya, tapi sekaligus dekat dengan murid-muridnya. Banyak cerita kami di seputaran Beliau. Bahkan kakak-kakakku 6 orang yang sekolah disini juga punya cerita-cerita unik tentang Beliau.


Nah temans, bagaimana ceritamu?






Rabu, 10 Mei 2023

KERETA API JAMAN NOW

Hari ini aku naik Kereta Api (KA) Ekonomi AC dari arah Jatim balik menuju kota Yogyakarta tercinta. Saat berhenti di sebuah stasiun kecil, ingatan melayang ke jaman rekiblik. Jaman penjual makanan, minuman, dan oleh-oleh masih banyak dan diperbolehkan naik sampai ke dalam gerbong kereta. Mereka akan berlari-larian berebut naik gerbong ketika kereta melaju pelan hampir berhenti. Sedangkan yang gak kuat lari maupun naik turun gerbong, mereka masih bisa menjajakan dagangannya lewat jendela. Nanti transaksi juga dilakukan lewat jendela yang kacanya masih bisa dibuka. Macam-macam dagangannya, dari mulai wedang jahe, nopia, nasi rames, salak, lanting, kolonyet, dan lain-lain. Jaman KA Ekonomi belum ada ACnya.

Kereta melaju lagi, gak berapa lama berhenti lagi di stasiun kecil lagi. Kali ini gerbongku berhenti di depan toilet umum stasiun. Dari gerbong terlihat toilet bersih. Sekarang orang sudah jarang turun kemudian mampir di toilet stasiun. Bukan hanya karena waktu berhenti di stasiun sekarang gak lama (agar supaya jadwal kereta enggak ngaret), tapi juga sudah disediakan toilet yang bersih diatas kereta.

Ingat jaman dulu, pernah saking kotor dan bau toilet, aku nahan buang air kecil sampai di stasiun. Dulu juga penuh KA Ekonomi itu, sampai ada yang berdiri maupun duduk di gang dalam gerbong. Jadi biasanya banyak penumpang yang turun baik untuk ke toilet, maupun meregangkan otot, maupun merokok. Balik lagi ke cerita tadi, lha begitu aku selesai menuntaskan hajat, pas mau balik ke kereta lagi, sepupuku yang saat itu bareng naik kereta dan lagi turun juga karena merokok, menahanku. "Nanti aja naiknya, masih lama kok, sini temani dulu disini", katanya. Yawdah nurut, ee jebul gak berapa lama kereta berangkat. Ya Allah, lari-lari kita ngejar kereta trus lompat masuk ke dalam gerbong. Sepupuku hanya tertawa-tawa. Jian, trembelane tenan og, haha..

Sekarang, semua KA Ekonomi sudah AC, pedagang gak ada, meski penuh semua penumpang duduk, toilet juga bersih, wangi, air dan tissue selalu tersedia. Bahkan tadi juga petugas kebersihan rajin keliling, baik ambil sampah, maupun bersihkan toilet. Tadi sempat lihat, mas cleaning service bersihkan toilet trus difoto. Mungkin laporan ke supervisornya. Jaman now, sudah canggih, laporan via wa saja, hehe..

Aku lumayan sering naik kereta tu, suka, dibanding moda transportasi lainnya kalo perjalanan hanya di pulau Jawa saja. Dari sejak jaman SMP, yang diajak sepupu itu, sampai dengan sekarang. Jadi lumayan ngertilah secara riil perubahan layanan KAI tu. Hebat lo, dulu gak nyangka, gimana bisa memperbaikinya. Mental perubahan dari para karyawan, dan gesekan yang dihadapi pasti dengan para pedagang kaki lima. Bekerja dalam senyap sepertinya.

Kisah heroik orang nomor 1 di KAI waktu itu pasti sudah banyak yang tau. Sedangkan gesekan seingatku yang pernah kubaca itu malah justru saat penertiban pedagang di stasiun dekat Depok, Jabodetabek. Memang kebijakan yang tidak populer, tapi hasilnya sungguh hebat, dan bertahan jangka panjang. Tidak sia-sia pengawasan melekat waktu itu demi perbaikan sistem. Semua by system, bukan by person. Jadi sekarang meski sudah berganti pimpinan, sistem yang bagus, based on customer satisfaction, akan terus berjalan dan terus ditingkatkan. Seorang pemimpin yang true leader memang beda, dia akan berusaha melatih leader-leader baru, bukan malah merasa terancam.

Salut untuk PT Kereta Api Indonesia. Maju terus!

Salam,
Madiun, 7 Mei 2023


Suamiku bisa tidur. Di kaca gerbong ditulis himbauan untuk selalu menutup pintu kembali karena ruangan ber-AC. Padahal KA Ekonomi lo ini, hehe..


 

My Notes Template by Ipietoon Cute Blog Design