Rabu, 23 Agustus 2017

4 KEGAGALAN YANG DIIKUTI 4 KESUKSESAN

Kegagalan adalah sukses yg tertunda. Jargon itu sudah sering kita dengar bukan? Seberapa banyak dari kita yang agak2 mencibir jika mendengarnya? Jargon yang muskil, berkesan ngeyem2i. Itu juga yang dulu ada di dalam pikiranku. Tapi sejak peristiwa ini tidak. Peristiwa kegigihan anakku. Anak perempuanku, anak wedok, anak ragil, dalam mencari sekolah, tempat kuliah. Anak yang selama ini sungguh feminin (bertolak belakang dgn ibunya hehe), terkesan lemah, akan tetapi ternyata berkemauan kuat.

Adalah tekadnya untuk terus berjuang untuk dapat sekolah di PTN Yogyakarta. Dimulai dengan pindah SMA di Yogya, kemudian mengikuti les private 6 mapel UNAS. Alhamdulillah, mendapatkan hasil, nilai UNAS yang memuaskan.

Kegagalan pertama dimulai saat akan mengikuti SNMPTN (kalau dulu namanya jalur undangan), yang ternyata sekarang hanya diperkenankan 50% siswa mendaftar, dan pindahan tidak diperbolehkan. Baik itu pindahan dari sekolah lain, maupun pindah jurusan. Aturan baru yg aneh! Padahal jika diranking, anakku wedok ini harusnya masih masuk daftar. Tapi, ya sudahlah, mungkin belum rejekinya.

Kegagalan kedua adalah saat mengikuti SBMPTN (kalau dulu namanya Sipenmaru). Kelelahan yg sangat, belajar marathon, membuat anakku habis energi di saat2 terakhir. Bosan belajar, sehingga seminggu sebelum test, gairah belajarnya hilang. Alhasil, test dilalui tanpa belajar. Ditambah lagi kondisi tempat test yang tanpa meja dan memakai sistem manual, membuat kekagetan dan kelelahan. Sebelum pengumuman pun anakku sudah merasa bahwa akan tidak diterima.

Akan tetapi masih ada harapan nanti test mandiri Utul (Ujian tulis) UGM. Hari yang ditentukan pun tiba, test diadakan di salah satu SMK Negeri di Yogyakarta. Kondisi sekolah yang familiar, ada meja, dan telah terbiasa test manual, membuat anakku lebih rileks dan bisa mengerjakan dg baik. Akan tetapi karena belajar kurang optimal, maka kali ini pun belum diterima. Rupanya jurusan yang diminati anakku adalah jurusan favorite ke3 di UGM.

Masih ada test PTN yang lain, yaitu jalur mandiri yang didasarkan atas nilai SBMPTN, jadi tanpa test. Tidak semua PTN di Yogya menyelenggarakan test jalur ini. Pantang menyerah, anakku pun mencoba mendaftar. Kali ini di UNY. Meskipun agak sedikit pesimis, karena saat SBMPTN sepertinya agak kesulitan mengerjakan soal, tapi kata anakku dengan percaya dirinya justru meyakinkan mamanya, “Gak ada salahnya dicoba kan ma?” “Yowis nduk, mamah manut wae, wong sing sekolah yo koe”, ujarku. Tapi lagi2 tidak diterima. Ini adalah kegagalan ke4. 

Akhirnya, kami mencoba mendaftar ke PTS, dengan beberapa pilihan akhirnya anakku memilih melalui  jalur UNAS, jalur tanpa test. Jalur ini kami pilih karena nilai UNAS anakku yang bagus, sayang kalau sama sekali tidak dipakai, dan kebosanan untuk belajar soal2 lagi, hehe.. Alhamdulillah PTS ini diterima. Akan tetapi, akhirnya tidak diambil oleh anakku, dikarenakan ada 4 hari pendidikan profesi yang waktunya hampir berbarengan dgn test mandiri UPN.

Oh ya, kegigihan anakku masih berlanjut. Pantang menyerah, masih mencoba msk PTN. Kali ini melalui jalur mandiri, di UPN dan UNY. Disamping itu juga mendaftar lagi PTS yang lain, dengan jalur UNAS juga. Ketiganya kami ambil, karena test UNY dilakukan sblm pengumuman UPN, dan pengumuman PTS juga setelah test PTN dilakukan.

Kali ini dilancarkan strategi, untuk menghindari kebosanan, belajar dimampatkan dan dimepetkan, hanya 3 hari sebelum test, dan hanya latihan soal2. Ibaratnya refresh saja. Akhirnya test UPN bisa dilalui dgn lancar dan rileks. Anakku merasa optimis dan merasa bisa mengerjakan soal-soal. Begitu pula test UNY, lebih optimis lagi karena dengan sistem CBT (Computer Based Test), gak capek melingkar2i katanya.

Hari yang dinantipun tiba. Pengumuman UPN anakku diterima. Mamae nganti melu jingkrak2 plus mbrambangi, hehe.. Selang sehari kemudian, pengumuman PTS, anakku juga diterima. Dan 4 hari kemudian, pengumuman UNY, anakku juga diterima, Alhamdulillah, ya Allah..

Masyaallah nduk, kerja-kerasmu, kegigihan hatimu, terbayarkan sudah. Mamah ikut lega dan bangga tentu saja. Semoga ke depan akan lancar juga jalanmu, sukses, dan pantang menyerah. Mama selalu berdoa untukmu, dan selalu berharap Allah menyertai langkah2mu. Aamiin..


Yogyakarta, 9 Agustus 2017
Mamah yang masih berbahagia


Highlight:
- Setiap anak mempunyai cara sendiri2 dalam belajar. Ada yg bisa ngedur, terus menerus digembleng tiap hari dalam bimbel, ada yg bisa lebih menyerap jika les privat. Kenali anakmu!
- Ada anak type diesel, yang pelan belajar didepan ngegas di belakang, ada type bensin yg tidak bisa marathon belajar, menggebu belajar di depan, kelelahan atau jenuh di belakang. Kenali anakmu!
- Ortu sekarang harus tahu bahwa banyak jalur menuju PTN dan berbeda2 tiap universitas. Ada jalur SNMPTN, SBMPTN, dan jalur mandiri. Jalur mandiri pun ada yg dengan nilai SBMPTN, test Utul, dan jalur paralel. Ada juga jalur Internasional. Terkadang tiap tahun bisa berbeda2 aturannya. Dan untuk PTS, ada juga jalur rapor dan jalur UNAS (tanpa test), selain jalur test tertulis reguler.


4 kesuksesan tersebut
 

My Notes Template by Ipietoon Cute Blog Design