Kata kakakku, mbak rita, paling tidak sekali dalam seumur hidup,
seseorang itu harus dibancaki, jenenge gawe tumpeng among-among. Jadilah Di
ultahku kemarin yang ke-46, mbak rita memberikan hadiah tumpeng ini. Makasih
mbak rita.. Filosofi jawa pembuatan tumpeng ini adalah untuk keselamatan diri.
Kalau kita sekarang ya ambil aja sisi baiknya, silaturahmi, makan bersama
keluarga besar, begitcu... Berikut ini beberapa filosofi jawa tentang uborampe
tumpeng ini, yang baik ya kita ambil manfaatnya. Hasil wawancaraku dengan mbak
rita, hehe..
Cobek tanah liat,
Bagian paling bawah dari tumpeng ini adalah cobek dari tanah
liat, maknanya adalah sebagai pengingat jika manusia itu berasal dari tanah.
Kalo,
Kalo ini adalah alat penyaring santan tradisional dari bambu,
dengan saringan yang cukup rapat. Maknanya adalah untuk menyaring hal-hal yang
kotor dalam hidup ini. Manusia hidup di dunia ini harus bisa memiih dan memilah
mana yang baik diantara yang buruk
Daun pisang,
Daun pisang yang utuh diletakkan diatas kalo, maknanya
melambangkan kebulatan tekad. Sedangkan sisa-sisa daun pisang, yg kecil-kecil,
sisa sesetan, atau sisa merapikan pincuk, diletakkan/ditinggal dibawah kalo,
diantara cobek tanah liat dan kalo. Artinya adalah setelah dilakukan filter
(dengan kalo tadi), maka hal-hal yang buruk harus kita tinggalkan.
Gudangan 7 macam sayuran,
Sayuran yang dipilih jenisnya bebas, tapi harus ada 7 macam
jenis sayur yang berbeda-beda. Kemarin mbak rita memilih 7 macam sayuran itu
adalah: bayem, kangkung, mbayung (daun kacang panjang), kacang panjang, wortel,
kecambah, dan kobis. Maknanya adalah bahwa dalam hidup ini kita akan menemui
bermacam-macam peristiwa, baik sedih maupun senang. Hidup ini bermacam-macam
warnanya, tapi ibarat gudangan yang saling berdampingan, maka seharusnya
keanekaragaman hidup ini serasi berdampingan juga. Karena yang dibuatkan
tumpeng sudah dewasa, maka sambel gudangannya agak pedas, yang maknanya adalah
supaya kuat menghadapi masalah dalam hidup ini.
Telur 7 butir,
Jumlah telur yang 7 ini dalam bahasa jawa disebut pitu. Artinya
pitulungan. Maknanya adalah, dalam menghadapi masalah hidup, kita selalu
memohon pada Allah SWT agar diberikan pitulungan (pertolongan). Sedangkan makna
dari telur yang tidak dikupas adalah pengingat bagi kita untuk selalu mengupas
masalah dahulu, sabar, sebelum menemui putihnya telur, yang dimaksud sebagai
menemui titik terang (putih) dalam menghadapi masalah.
Tumpeng putih,
Setelah masalah dikupas, maka dilakukan pengerucutan pembahasan
masalah untuk mencari solusi, yang dilambangkan dengan kerucut tumpeng nasi
putih. Makna dari nasi putih ini adalah supaya pemikiran kita tetap putih,
bersih, sebelum menuju puncak tumpeng.
Bawang merah (brambang) dan lombok abang,
Disematkan bawang merah utuh yang bundar di ujung tumpeng,
melambangkan agar kita dalam mencari solusi masalah melihat dari segala aspek,
mempertimbangkan dari segala arah terlebih dahulu. Sudut pandang yang bulat
dilambangkan oleh bulatnya bawang merah. Untuk kemudian menemukan solusi yang
tepat, dilambangkan dengan lombok abang yang tunggal dan menjulang tinggi. Hal
ini menandakan tercapainya satu tujuan yang tepat. Jika semua perlambang diatas
dilaksanakan maknanya, maka diharapkan soluisi yang tepat itu akan menjadi penerangan
bagi seluruh alam semesta (dilambangkan dengan lombok abang tadi).
Ingkung ayam kampung utuh,
Lauknya adalah ingkung ayam kampung utuh. Ini yang paling enak
dari semua yang enak diatas hehe.. Maknanya manusia dalam menjalani hidup harus
manekung. Arti kata manekung dalam bahas Indonesia kira-kira adalah tekun dan
takwa.
Gereh pethek,
Ini tidak wajib ada sebenernya, tapi kalo ada maka akan
melengkapi rasa, hihi.. Iki enak tenan, perpaduan yang pas dengan gudangan
pedes, dan ingkung manis, trust me..
Duit tukon,
Berupa uang secukupnya dimasukkan dalam amplop putih kecil dan
diletakkan dibawah daun pisang, antara kalo dan daun pisang. Maknanya adalah
buat pengamong kita, jika memang makanan yang ada kurang, maka bisa beli
sendiri. Rodo mistis jane ki, hehe.. Tapi ini juga kadang jadi inceran
kita-kita. Semua tergantung rejekinya tapi. Kemarin karena kita semua lupa,
maka yang nemu adalah prt kita. Yo rapopo mbak, wis rejekimu, hehe..
Semoga makna-makna tersebut berguna bagi kita generasi muda
(ehem) untuk melestarikan budaya, memahami dan menerapkan filosofi yang baik
itu. Aamiin.
Yogyakarta,
30 January 2017
0 komentar:
Posting Komentar