Rabu, 08 Februari 2017

NYEKAR IBU

Ada yg bilang, berdoa bisa dimana saja dan kapan saja.
Aku tahu itu.
Tapi kali ini aku ingin berdoa disini, saat ini.
Menyentuh pusaramu.
Bercakap denganmu, tak hanya berdoa.
Meski hanya berkata, "Ibu, aku kangen"

Ada yg bilang, yang sudah tiada tak bisa mendoakan kita.
Aku tahu itu.
Tapi kali ini aku ingin sejenak melepas penat duniaku ibu,
berkeluh kesah padamu, dan meminta restumu.

Ada yg bilang, tak bawa bunga tak apa.
Aku tahu itu.
Tapi kali ini aku ingin memaknai nyekar dg sesungguhnya.
Membawa sekar.
Sekar itu bunga.

Ada yg bilang, kalau sudah berpulang ya sudah putus amalanmu.
Aku tahu itu.
Tapi kali ini aku ingin merawat pusaramu.
Mempercantiknya, membersihkannya, merapihkannya.
Berbakti padamu krn kumerasa belum cukup dahulu.


Yogya, 22nov16

Airmata membasahi pipi


2 komentar:

  1. Jeng Menit..budaya nyekar adalah warisan leluhur.. nenek moyang kita terbiasa melakukannya dan terbukti Beliau2 itu menjadi orang yg santun, sabar dan menghasilkan keturunan spt kita skr ini.. shg Beliau mewariskan Budaya ini kepada anak-cucunya.. bahwa kehidupan terus berlanjut dan wariskanlah hal baik kpd generasi penerus kita..

    BalasHapus
  2. Jeng Menit..budaya nyekar adalah warisan leluhur.. nenek moyang kita terbiasa melakukannya dan terbukti Beliau2 itu menjadi orang yg santun, sabar dan menghasilkan keturunan spt kita skr ini.. shg Beliau mewariskan Budaya ini kepada anak-cucunya.. bahwa kehidupan terus berlanjut dan wariskanlah hal baik kpd generasi penerus kita..

    BalasHapus

 

My Notes Template by Ipietoon Cute Blog Design